KETIKA BPUN DATANG MENGHAMPIRIKU - M. Abdul Rohman, SE, M.Sc(candidat)

KETIKA BPUN DATANG MENGHAMPIRIKU

 KETIKA BPUN DATANG MENGHAMPIRIKU- Aku mencoba melangkahkan kaki kusesuai dengan saran kak kelas yang menyarankan untuk mengikuti tes masuk BPUN, melihat keadaan ekonomi keluargaku yang kurang mampu. Saya khawatir dengan nilai raportku yang kian semester kian menurun saya telah pasrah akan pengumuman hasil SNMPTN, kemudian saya diberi saran kakak kelas akan hal BPUN maka saya memberanikan diri untiuk mengikuti tes seleksi. 

Dalam mengikuti tes masuk BPUN saya tanpa ada kesiapan dalam segi materi, mental dan perasaan berbekal perasaan yang pasrah aku mulai mengikuti tes BPUN ini, belum lagi banyak materi yang saya terima selama duduk di SMA banyak yang lupa, lantas materi yang telah diajukan oleh panitia BPUN juga tidak saya ketahui akan substansinya. Sehingga hal ini membuatku bingung. Kemudian saya juga merasa punya rasa iba dengan teman SMPku meskipun  dia sekolah disma yang beda dengan ku dia juga berkeinginan melanjutkan untuk kuliah. 

Sehingga mereka aku ajak untuk mengikuti tes BPUN, karena saya baru mengetahui info tes pada H-1 tes BPUN. maka ketika malam H-1 tes BPUN saya tidak menyempatkan untuk belajar materi dan saya lebih memilih mempersiapkan persayaratan dalam mengikuti seleksi tersebut, saya sengaja melampirkan semua piagamku untuk menambah peluang kelolosanku lalu  saya sendiri juga  memilih membantu teman-teman dalam menyiapkan persayaratan yang dibutuhkan untuk mengikuti tes. saya berfikir soal seleksi BPUN yang keluar hanya semacam TPA saja. Namun ternyata soal yang jauh dari apa yang saya pikirkan.

Kemudian pada hari pelaksanaan seleksi saya mulai berangkat bersama teman-temanku SMP tadi. setelah tiba di MAN (lokasi seleksi) saya melihat banyak peserta yang mengikuti sehingga membuat saya down dan pesimis tentang kelolosan tes seleksi masuk BPUN.   Kemudian  ketika sudah sampai lokasi saya kebingungan dalam mencari identitas saya kemudian akhirnya saya menemukan identitas dan letak duduk saya, dan ternyata nama saya di ruang paling pojok. Setelah menunggu briefing dari panitia lantas peserta dipersilahkan untuk masuk dan mengerjakan soal seleksi BPUN ini, lalu ketika saya membuka soal yang ada saya merasa kaget dan saya bingung bagaimana cara mengerjakan soal ini, ini adalah pengalaman pertama melihat soal SBMPTN yang amat sangat sulit pada saat itu. Kemudian saya mencoba mengerjakan sesuai dengan kemampuan saya dan terrnyata saya tidak sanggup mengerjakan semua karena soal yang ada sangat berbeda denngan soal un yang ada ketika SMA. Lalu saya bingung dan saya selalu berdoa untuk setiap saya melingkari jawaban yang saya anggap bisa saya kerjakan. Entah itu benar atau salah. Tapi menjawab dengan penuh kekhawatiran karena menjawab salah ada pengurangan nilai. Ini lah yang menyebabkan hasil score saya selama mengikuti tes seleksi rendah.

Setelah lama saya mengerjakan soal tes masuk BPUN tadi, saya menyetakan nyerah dalam mengerjakan lalu saya keluar dari ruang ujian. Dan saya pasrah akan jawaban yang telah saya kerjakan tadi. Saya berharab saya lolos seleksi sampai hari-perhari saya selalu menunggu pengumuman peserta yang lolos dalam seleksi BPUN ini. Saya mencoba membuka pengumuman hasil seleksi BPUN difacebook, saya mencoba scroll kebawah dan saya teliti dengan cermat, saya melihat teman-teman se SMA banyak yang lolos seleksi. saya cari nama saya ternyata saya tidak lolos dalam seleksi BPUN ini, hal in menambah rasa down dan rasa kecewa terhadap diri sendiri. dan saya sampai mencoba berperansangka buruk terhadap Allah SWT atas takdir ini. Lalu saya mencoba belajar mengikhlaskan dan mencari ketenangan hidup akan hal tersebut.

Suatu ketika saya diajak dengan teman saya untuk mengikuti BPUN, saya berfikir ini pasti ejekan terhadapku yang tidak lolos seleksi. Namun ternyata ini adalah ajakan serius, karena teman bercerita bahwa ada peserta yang lolos BPUN lebih memilih mengundurkan diri dari peserta tersebut. Hingga akhirnya saya diajak dan saya masih tidak percaya terhadap temanku ini. Lalu saya mencoba menghubungi panitia dan ternyata benar saya direkrut utuk menjadi peserta bpun tahun 2015. Dan ternyata diterima saya sebaggai anggota peserta bpun 2015 karena saya berhak untuk menjadi peserta karena pertimbangan piagam yang saya lampirkan. Rasa bahagia bercampur haru menyelimuti perasaan ku, namun aku yakin inilah skenario Allah untuk kebaikan kehidupanku.
Namun semua ini tidak semulus yang aku harapkan, disini saya terkendala dengan biaya untuk makan disana, namun setelah saya menghadap dengan panitia tentang pembayaran saya yang tidak langsung tunai atau dengan jalan menyicil akhirnya hambatan ini terselesaikan.   Dengan semua keadaan yang sebelumnya membuatku mencoba belajar dengan giat dan keras. Karena saya telah mendaftar PBUTM UGM, ini adalah jalur penelusuran bibit unggul tidak mampu UGM. Dan saya diberi kesempatan untuk mengikuti tes masuknya, lalu di BPUN ini saya manfaatkan untuk mempelajari soal PBUTM UGM. Saya mencoba belajar banyak dan keras disini dengan berharab dapat diterima di Universitas Gadjah Mada.  Setelah saya dan Ari (teman sma yang sama-sam mendaftar di PBUTM) belajar soal-soal PBUTM UGM akhirnya kami berangkat dengan bekal keberanian. Namun  ketika tes tersebut ternyata bersamaan dengan pengumuman hasil SNMPTN pada jam 17.oo wib, sehingga rasa dag dig dug selalu menyelimuti perasaan saya ketika hari itu. Setelah saya mengerjakan soal PBUTM UGM saya juga menyempatkan ke berlibur di Palangtritis. Sehingga kami pasraha kan hasil snmptn yanng ada, lalu ketika pulang ke jawa tengah ternyata kota yogya pada saat itu diguyur hujan akhirnya kami mencari tempat berteduh sembari melihat hasil SNMPTN
Dengan rasa yang khawatir dan dag dig dug saat saya mulai membuka hasil SNMPTN namun ternyata punya ID yang saya miliki susah untuk dibuka, hal ini membuatku cemas akan hasil SNMPTN. Apalagi melihat Ari sudah dapat melihat hasilnya dan dia berhasil diterima di IPB namun punya saya masih trouble akhirnya saya mencoba berkali-kali log in, tetap tidak berhasil  akhirnya saya mencoba membuka di halamannya yang serupa dengan ari dengan mengunakan website snmptn website IPB akhirnya saya melihat  hasil sebagai berikut:




Melihat hasil ini saya masih tidak percaya dan tidak sadar, Mimpi yang saya idam-idamkan ketika SMA ini, Allah mengabulkannya. Seketika itu juga aku sujud syukur atas apa yang diberikan Allah. Hal ini membuatku bahagia dan terharu akan pengumuman ini. Namun aku khawatir dengan hasil ini karena aku masih harus menyakinkan dengan orang tua saya. Karena saya pernah meminta ijin terrhadap beliau tentng kuliah disana namun beliau tidak mengijinkan saya untuk kuliah, karena terkendala dengan biaya.padahal beliau sudah saya jelaskan tentang beasiswa yang ada diperguruan tinggi namun belia masih tidak merespon denga baik.  Lalu saya mencoba daftar dengan diam-diam tanpa sepengatahuan orang tua. Dengan asumsi saya mendftar kuliah di UGM dan di uin akhirnya saya diijinakan orang tua kuliah di universitas di Yogyakarta ini. Lalu saya sampai merahasiakan pengumuman SNMPTN sampai keadaan dirumah dapat mengijinkan saya untuk kuliah. Berhubung saya mendapatka memperoleh hasil PBUTM UGM sebagai berikut :


Dengan alasan ini saya mencoba berbicara dengan orang tua yang saat itu tidak mengijinkan saya untuk kuliah di Universitas Indonesia. Dengan dalih saya sudah tidak sanggup lagi apabila saya mendaftar ke universitas lainnya. akhirnya saya diberikan ijin oleh orang tua untuk kuliah di Universiats Indonesia. Dan mereka malahan memberi dukungan dan motivasi untuk kuliah disana. l
Pasca pengumuman SNMPTN saya dibingungkan untuk biaya tranportasi  daftar ulang di Universitas Indonesia. Saya berkali-kali meminta ijin dengan BPUN untuk menyelesaikan masalah administrasi  yang saya hadapi. Ketika kebingungan biaya transport saya sempat menggadaikan kendaraan orang tua untuk uang saku aku pergi ke Depok. Akan tetapi setelah saya menyeritakan semua malahan yang pemilik uang malahan meminjami uang tanpa harus ada jaminan. Aku bersyukur atas ini semua.
Di BPUN ini juga saya mengenal sosok mas Febri yang sangat baik hati. Dia adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia yang sangat baik hati. Dia pernah mengisi materi BPUN namun kala itu saya tidak hadir disana akhirnya saya diberitahu teman-teman BPUN.kemudian saya juga sempet direkonmendasikan untuk menghubunginya oleh panitia BPUN.
Pada saat H-2 sebelum daftar ulang SNMPTN saya jatuh sakit, badan saya terasa lemas dan lesu. Saya berfikir saya tidak mampu berangkat ke Universitas Indonesia lantaran badan saya terasa lemas dan panas. saya khawatir dan sedih akan hal ini, Saya bingung karena jika mahasiswa tidak berangkat ke Universitas Indonesia pada tanggal yang telah ditentukan akan dinyatakan mengundurkan diri. Dan saya sempat mengurungkan tekadku untuk pergi ke Depokkarena tidak kuat lagi badan ini untuk pergi kesana. Kemudian saya juga menyatakan hal ini pada orang tua saya. Saya menyatakan ingin mengulang ditahun depan. Hal ini membuat orang tua saya kecewa kepada saya , lalu ayah dan ibu saya memberi support dan motivasi sehingga hal ini membuat semangatku naik lagi dan aku mulai memaksakan badan saya yang sakit ini untuk pergi ke Depok.
Saya juga bingung akan tempat persinggahanku ketika aku daftar ulang disana. Akhirnya saya menghubungi Mas Febri untuk meminta bantuan tempat persinggahan ketika saya selama di Universitas Indonesia ketika daftar ulang ini. Mas febri akhirnya memberikan tempat istirahat untuk saya dan bapak dan kakak saya dirumah yayasan mataair yang berada di pasar minggu. Dia juga mengantarkan ku selama aku berada di Universitas Indonesia. saya bersyukur meskipun saya tidak mempunyai saudara disana saya mendapatkan tempat untuk istirahat disana.  Ketika saya tiba di Depok, lalu mas febri mengantarkan kami di yayasan Mataair dengan menaiki commuterline. Ini adalah pengalaman pertamaku menaiki kereta api commputer line. Kemudian ditengah perjalanan badan saya terasa sakit dan lelah sampai saya jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri. saya merasa dunia ini sedikit demi sedikit meredup. Kemudian setelah saya diberi iar minum dan tempat duduk saya sadar, dan saya langsung istirahat digedung yayasan mata air tadi.
Kemudian pada hari pertama  registrasi ulang di Universitas Indonesia, pagi-pagi saya datang keuniversitas dengan muka yang  pucat sekali. Ketika sampai dan saya menverifikasi raport lalu saya menunggu diwawancarai untuk seleksi mahasiswa bidikmisi. Ketika wawncara bidikmisi badan saya terasa sakit dan lelah sekali. Sampai-sampai pertanyaan pertama dari pewawancara membuatku pusing dan hampir pingsan. Akhirnya saya dilarikan ke PKM UI(pusat kesehatan mahasiswa ) disana darah saya diambil dan dites ternyata saya menderita penyakit demam berdarah dan typus.s aya pun terkejut dan dokter menyarankan segera kerumah sakit karena perlu perawatan medis. Kemudian karena kami  mengira dirumahsakit sana mahal diperparah  lagi  kami belum mempunyai kartu jaminan kesehatan BPJS akhirnya kami memutuskan untuk  dilariakan di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Meskipun badan ini terasa lemah dan lesu akhirnya pulang dengan naik bus. Setiba didemak saya dirawat di RSUD Demak. Disini saya merasa khawatir tentang kejelasan tentang daftar ulang saya, karena panitia menyatakan bahwa jikalau mahasiswa tidak hadir ketika daftar ulang dinyatakan mengundurkan diri. Dan saya berhalang hadir sehingga ketika saya dirawat dirumah sakit saya selalu berupaya untuk sembuh. karena semangat pengen kembali ke Universitas Indonesia. Dengan dukungan teman-teman BPUN, teman SMA, adek kelas sahabat-sahabat serta orangtua dan keluarga. Akhirnya say sembuh dan dapat pulang pada pagi hari kemudian hari itu juga ketika sore hari saya berangkat menuju Universitas Indonesia.


bersambung...............................................

Baca juga :