Liku-Liku Perjalanan di Tanah Sagu Kualitas Dunia Sungai Tohor, Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, provinsi Riau
Liku-Liku Perjalanan di Tanah Sagu Kualitas Dunia Sungai Tohor, Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, provinsi Riau-Kegiatan ini saya ikuti ketika masih tingkat pertama
di semester dua. disinilah aku belajar dan mendapatkan insight bagaimana cara meneliti dengan baik. Berbekal belajar di
organisasi-organisasi keilmuan di Universitas Indonesia saya memberanikan diri untuk ikut terjun
langsung dalam masyarakat. Sebelum mengikuti program ini saya terkendala dengan
biaya untuk sampai sana. Aku sudah putus harapan dan tidak mengikuti acara tersebut namun kakak
tingkatku menyangkan itu semua. Bahkan beliau ,kak rizki , bersedia untuk
memberi pinjaman kapadaku untuk mengikuti program ini. Nama program yang
saya ikuti adalah research camp di Desa
Sungai Tohor Kecamatan Meranti Provinsi Riau, acara ini telah diselenggarakan oleh
UKM Eka Prasetya Universitas Indonesia. Program ini dilakukan pada tanggal bulan agustus 2016, waktu yang
diperlukan lebih dari 2 minggu. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah
pengabdian dan kegiatan penelitian.disini kita tidak hanya dituntut untuk
membuat penelitian namun dituntut untuk berkontribusi kapada masyarakat
disekitar. Setiba di Sungai Tohor kami di samburt meriah oleh warga, banyak rangkaian kegiatan penyambutan bersamaan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia. mulai dari upacara, rapat dengan warga, perkenalan dengan warga, pentas seni ketika malam hari dan lain lain.
Pada kegiatan pengabdian, tim kami memilih untuk pengajar pada anak-anak Di Desa Sungai Tohor Kecamatan Meranti. Saya diberi kesempatan untuk mengajar basa inggris bagi SD sampai SMA. Disini saya mencoba merasakan tentang pentingnya Pendidikan di lingkungan terpencil. Disana aku sempat mengunjungi sekolah difabel dimana peranan guru sangat dibutuhkan karena ketersediaan guru disana sangat terbatas. Saya mencoba untuk terdiam dan merenung ketimpangan Pendidikan, fasilitas disini jauh lebih lengkap di pulau jawa. Saya memberanikan diri untuk mengobrol kepala sekolah pedalaman sekaligus sekolah difabel disana. Saya membayangkan betapa pengabdian sentuhan para akademisi dan kepedulian sangat diperlukan bagi mereka.
Pada kegiatan pengabdian, tim kami memilih untuk pengajar pada anak-anak Di Desa Sungai Tohor Kecamatan Meranti. Saya diberi kesempatan untuk mengajar basa inggris bagi SD sampai SMA. Disini saya mencoba merasakan tentang pentingnya Pendidikan di lingkungan terpencil. Disana aku sempat mengunjungi sekolah difabel dimana peranan guru sangat dibutuhkan karena ketersediaan guru disana sangat terbatas. Saya mencoba untuk terdiam dan merenung ketimpangan Pendidikan, fasilitas disini jauh lebih lengkap di pulau jawa. Saya memberanikan diri untuk mengobrol kepala sekolah pedalaman sekaligus sekolah difabel disana. Saya membayangkan betapa pengabdian sentuhan para akademisi dan kepedulian sangat diperlukan bagi mereka.
Acara pengabdian ini diikuti dengan kegiatan
penelitian. sebagian besar penduduk disana sebagai petani sagu. Tingkat kesejahteraannya
masih tergolong rendah. Daerah sana yang menjadi laboratorium gambut
internasional menjadikan tanah disana memberikan keberkahan terhadap hasil
pertanian sagu tersebut. hal ini terjadi karena atas jasa masyarakat sana yang mempunyai inovasi untuk menumpas permasalahan di tanah gambut, ada inovasi menarik yang bisa kita ambil dari warga sungaitohor, salah satunya pak Manan. Tanah gambut yang kita kenal dengan kerentanannya terhadap kebakaran hutan ternyata mampu di atasi dengan adanya sungai sungai kecil yang dibuat oleh masyarakat disana. kanal ini digunakan warga untuk memadamkan kebakaran hutan yang terjadi disana. Bahkan ketika kami meneliti terjadi peristiwa kebakaran hutan namun dapat diredam dengan cepat, akibat inovasi ini kini masyarakat disana mendapatkan penghargaan penobatan daerah laboratorium tanah gambut international. tak heran banyak wisatawan asing yang datang dan menyaksikan betapa manfaatnya inovasi ini bagi masyarakat Sungaitohor,
Permasalahan sosial di Sungaitohor begitu kompleks, Ternyata hasil sagu bukan penduduk sendiri yang menikmatinya, hasil panen yang terikat dengan tengkulak memaksa mereka tidak memiliki power untuk menjual sagu dengan harga lebih tinggi. Kemudian ketika kita mengadakan survey disana, penduduk pengadu akan kilang pengolahan yang ada disana. Mereka mencoba membeli sagu dengan harga yang rendah karena olahannya setengah matang dan di ekspor di Malaysia kemudian hasil olahan dari Malaysia di impor lagi ke pulau jawa dengan harga yang jauh lebih tinggi dari sana. Belum lagi permasalahan kerentanan kebakaran di meranti karena tanah tersebut tergolong tanah gambut. ironisnya Bank Indonesia dan Presiden Jokowi pernah berkunjung disana, lebih lebih bank indonesia memberikan kilang sagu kepada masyarakat sana, namun nyatanya kilang sagu ini masih berbntuk kilang yang manual dan tidak mampu membuat sagu hingga 100% prosesnya tepung sagu. perlu pengolahan lagi. http://reportaseriau.com/read-4817--sekda-meranti-resmikan-kilang-sagu-bantuan-bank-indonesia.html. sehingga warga terpaksa masih tetap mengirimkan sagu ke Malaysia untuk diproses hingga 100% menjadi tepung sagu. dan di impor lagi ke indonesia dengan harga jauh lebih mahal.
Selama di Pulau Meranti sana warga harus menerima keadaan dengan air gambut yang ada. Tanah ini memberikan effect perubahan warna air yang ada disana, air tanah yang ada berwarna merah kecoklatan seperti teh. namun hal ini tidak membuat masyarakat mengeluh tentang keadaannya mereka, disini mahasiswa pun harus belajar menerima keadaan yang ada. Meski demikian teman teman mahasiswa memiliki keinginan untuk membuat alat untuk pembersih dan penjernih air ini namun sangat sulit dan lama untuk mengadakan penelitian ini. berikut salah satu cuplikan betapa serunya mandi dengan menggunakan air
Permasalahan sosial di Sungaitohor begitu kompleks, Ternyata hasil sagu bukan penduduk sendiri yang menikmatinya, hasil panen yang terikat dengan tengkulak memaksa mereka tidak memiliki power untuk menjual sagu dengan harga lebih tinggi. Kemudian ketika kita mengadakan survey disana, penduduk pengadu akan kilang pengolahan yang ada disana. Mereka mencoba membeli sagu dengan harga yang rendah karena olahannya setengah matang dan di ekspor di Malaysia kemudian hasil olahan dari Malaysia di impor lagi ke pulau jawa dengan harga yang jauh lebih tinggi dari sana. Belum lagi permasalahan kerentanan kebakaran di meranti karena tanah tersebut tergolong tanah gambut. ironisnya Bank Indonesia dan Presiden Jokowi pernah berkunjung disana, lebih lebih bank indonesia memberikan kilang sagu kepada masyarakat sana, namun nyatanya kilang sagu ini masih berbntuk kilang yang manual dan tidak mampu membuat sagu hingga 100% prosesnya tepung sagu. perlu pengolahan lagi. http://reportaseriau.com/read-4817--sekda-meranti-resmikan-kilang-sagu-bantuan-bank-indonesia.html. sehingga warga terpaksa masih tetap mengirimkan sagu ke Malaysia untuk diproses hingga 100% menjadi tepung sagu. dan di impor lagi ke indonesia dengan harga jauh lebih mahal.
Selama di Pulau Meranti sana warga harus menerima keadaan dengan air gambut yang ada. Tanah ini memberikan effect perubahan warna air yang ada disana, air tanah yang ada berwarna merah kecoklatan seperti teh. namun hal ini tidak membuat masyarakat mengeluh tentang keadaannya mereka, disini mahasiswa pun harus belajar menerima keadaan yang ada. Meski demikian teman teman mahasiswa memiliki keinginan untuk membuat alat untuk pembersih dan penjernih air ini namun sangat sulit dan lama untuk mengadakan penelitian ini. berikut salah satu cuplikan betapa serunya mandi dengan menggunakan air
Salah satu yang menarik dari karifan lokal masyarakat disana adalah kuliner khas Sungai Tohor. banyak kuliner disana terbuat dari bahan dasar sagu, mereka banyak yang memproduksinya mulai dari mie sagu, krupuk sagu, sagu lemak, sagu telor, sempole, lempeng sagu, dawet cendol sagu dan lain-lain. hampir setiap rumah memproduksinya dan menjual di pulau seberang. usaha ini menjadikan kekuatan ekonomi daerah sana karena potensi sagunya yang mendunia dan inovasi pengolahan tanah gambut yang mengispirasi peneliti dunia. hal ini memberikan rasa ingin tahu kami dan kawan kawan untuk meneliti potensi kuliner yang terbuat dari bahan dasar sagu. Dengan adanya
kegiatan research camp ini diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar menjawab permasalahannya tenang hasil
penelitian saya yaitu tentang faktor marketing yang mempengaruhi penjualan
makanan olahan dari sagu disana, faktor produklah yang menjadi signifikan hingga akhirnya mereka membuat banyak inovasi untuk membuat makana hasil dari
sagu. Pada penelitian ini saya sebagai ketua kelompok dan data analysis pada
pengolahan data. Ini adalah peenlitian pertama selama aku duduk sebagai
mahasiswa.
Pengalaman berharga ini sangat sayang aku lewatkan, aku mencoba untuk membagi kepada teman teman untuk sebagai bahan pembelajaran bagi teman teman yang ingin ke sungai tohor. semoga pengalaman ini memberikan inspirasi dan memberi semangat kepada para pembaca. untuk mengakses materi hasil penelitian dapat diakses di link berikut ini:
Baca juga :
Posting Komentar